Senin, 30 Maret 2009

Catatan kecil menjelang 9 april 2009

tulisan kuasa_proletar@yahoo.com, diambil dari milis : jaringan_L2P@yahoogroups.com

Salam hormat...

saya tentu tidak akan mewakili kawan2 yang pada tanggal 14 maret lalu, telah menunjukan sikap politik terhadap pemilu--yang mungkin saja, tidak menyenangkan bagi pihak yang sedang ikut dalam pemilu kali ini- berupa, posisi tidak percaya pemilu, dan sekalgus posisi pengulingan elit2 politik (tentu saja semua elit atau bahasa kerennya semua elit yang mewakili kepentingan pemodal)

Konsep ini sebenarnya mudah di pahami, karena siapapun--asal bisa baca, atau bisa dengar, atau bisa lihat--sangat mengerti, bahwa semua partai politik yang ikut pemilu adalah partai-partai itu aja...memang berderanya jadi Gerindra, toh elit2 itu juga...memang ada Hanura...memang ada PDP...memang ada yang lainnya....tapi itu-itu juga...kalo bukan sisa orde baru (gokkar dan tentara, ya reformis gadungan...dan mereka semua, sejarahnya adalah pengabdi kaum pemodal...( apa orang yang mengabdi pada kaum pemodal, tidak bisa bicara anti kaum modal? Bicara aja, ya bisa-bisa aja...Kan udah ada istilah dalam bahasa Indonesia, Semua Elit2 Borjuis INdonesia MUNAFIK...Beda perkataan dengan perbuatan)

Lalu, dengan pengetahuan yang sangat canggih, kaum intelektual (termasuk dari kalangan buruh yang intelektual) , berseru-seru, inilah pemilu yang bisa mensejehterkan kaum buruh dan rakyat indonesia, karena pemilunya demokratis.. Ahhh, sangat canggih argumentasi- argumnetasi mereka...Tapi begitu di tanyakan, apa iya pemilu ini demokratis?

Coba bandingkan dengan pemilu 1955 (salah satu perbandingan aja, yang sangat mencolok..partai dengan ideologi komunis boleh ikut) lalu di tahun 2009 ini bagaimana? atau di bandingkan dengan tahun 1999, cukup dengan struktur di beberapa popinsi/kota, sebuah partai bisa ikut pemilu ( artinya kaum miskin, termasuk buruh bisa membangun partai dan ikut karena syaratnya mudah) Nah, tahun 2009 ini apa syarat lebih mudah?



Sekalipun begitu, tetap saja mereka berkoar-koar, ini demokratis, ini jalan keluar agar kedepan ada pemerintahan yang pro rakyat...Gila menn, pemerintahan pro rakyat akan di wujudkan oleh Partai Sisa Orde Baru, Partai Reformis Gadungan ( Partai Pro Modal)..Belum apa-apa, sudah ada niat koalisi antara Gerindra ( ini yang paling canggih nepunya, di dukung ama Arief Puyuono, aktifis buruh yang canngih juga) dengan PDIP, atau niat koalisi Gerindra dengan Golkar..Apa yang mau di harapkan? Juga segala tetek bengek koailsi lainnya itu....Kenapa GERINDA dengan Jargon Anti Modal Internasional, Jargon Kerakyatan bisa Berkoalisi dengan GOKAR/PDIP yang Menjual Aset-aset BUMN, yang tidak mikiran rakyat? Karena GERINDRA hanya sangar di omongan doang, itu sama kayak PDIP bilang SEMBAKO MURAH..atau sama dengan Sekian ribu kontrak politik saar Pilkada-pilkada, yang gak ada artinya...Semuanya di langgar kok..

Nahh..ada juga yang gak kalah canggihnya, sebagian aktifis melihat, sebusuk2nya partai politik yang ada, karena mereka yang baik-baik ini, tidak ada di dalam partai itu...( gampangnya begini, GOLKAR itu rusak, karena gak ada atau gak banyak aktifis yang masuk ke Golkar, nah kalo banyak maka GOLKAR akan baik..Demikian juga dengan partai lainnya, termasuk PBR, partainya aktifis..he. .he)

Jauh sebelum kamapanye, ketika ada perdebatan soal sikap terhadap pemilu, sebagian besar aktifis pendukung pemilu, mengatakan, jangan bercuriga..Jangan menuduh, kalo kami masuk parlemen karena udah capek berjuang, karena pengen kaya, karena dll...tp km masuk untuk memperjuangkan rakyat. (bisa dilihat lagi perdebatan dengan rudi hartono, dengan data dll)

Mulailah masuk kampaye...kita lihat apa sepak terjang mereka buat belain rakyat..? Ehh..yang masuk PBR, program kerjanya bersih2 Got, bersih2 masjid...Ya ampunnn...karang taruna, yang gak tahu politik juga bisa begitu2 an...tapi itu kan bermanfaat buat rakyat, hhhmm...benar juga...Yang masuk partai lain, juga sama aja...Yang kedengaran sepak terjang mereka, saat buruh2 di rumahkan, di PHK, Di potong gajinya dll...Saat petani kekurangan pupuk, kekuarangan bibit, harga produksi anjlok..Saat pengguran semakin banyakkk..dll. .dll....Sepak terjang mereka persis sama dengan partai yang mereka masuki, bagi2 kaos..bagi2 stiker, bagi sembako (nahh...itu mungkin susah, karena duitnya dikit, kecuali dita kali yaa..karena udah habisin 150 juta buat kampanye)..Ya, persis sama dengan cara kampanye dari para politsi/elit sebelum mereka ini...Ohh,,itu rupanya makna berubah...Bukan Golkar yang mengikuti metode berjuang para aktifis, melainkan aktifis yang ikut cara GOLKAR...Bukan PBR yang makin mirip PAPERNAS/PRD, ehhh PAPERNAS/PRD yang makin mirip PBR...Berubah, Banting Setir, Haluan Baru!

lalu..dengan cara begitu (yang bagi2 itu) terus nantinya kalo menang(masuk DPR/DPRD/DPD) , akan punya militansi untuk memperjuangkan rakyat? hehe...aku percaya..Kan punya pengalaman kata Surya Tjandra...Dita kan punya banyak pengalaman dalam memperjuangan buruh...Masak kita ragu dengan Dita? Yaa, kita tidak akan ragu kalo Alat yang digunakan Dita adalah alat politik yang baik...alat politik perjuangan rakyat...Lah, dengan masuknya Dita ke PBR aja...itu kan udah nepu rakyat, seolah2...PBR di periode kemarin adalah partai yang baik ( karena baik, maka Dita ke sana), nyatanya bukan...nyatanya PBR kan partai bajiangan... partai maling...partai pro modal juga, pro pelanggar ham juga...

Gimana yaa...Membayangkan orang2...yang baru jadi caleg---ingat baru calon--sudah begitu kompromis dengan segala musuh rakyat, terus nanti setelah menang---udah ada gaji puluhan juta, ada rumah, ada mobil, ada macam2 lagi--akan lebih militan, akan bersemnagat memperjuangan rakyat, akan mau mengorbankan diri buat rakyat...Waduhh, kalo ada...itu di luar hukum alam.....

Kalo begitu...lalu apa?

1. Jelaslah, kita harus menolak pemilu--karena kekuatannnya kecil--mungkin tidak akan berhasil--tapi kita harus menolak, agar rakyat tahu, sebenar2nya. ..bahwa pemilu 2009, cuman bagi2 kekuasaan dari mereka2 juga, buat nindas lagi nantinya..
2. Karena belum tentu berhasil, maka tugas selanjutnya adalah menggulingkan kekuasaan pasca pemilu (karena mereka2 juga, karena pro modal juga, karena pro pelanggar ham juga, karena korup juga)
3. Belum tenttu berhasil...tapi harus dilakukan..biar rakyat tahu, pemerintahan hasil pemilu 2009 memang busuk...
4. Tentu saja...harus ada upaya untuk mempersiapakan pengganti dari pemerintahan busuk ini....Yaitu pemerintahan yang di bangun sendiri oleh kekuatan gerakan rakyat miskin ( yang tidak bagi2 kaos itu, yang tidak bagi2 sembako, melainkan yang membuat pendidikan2 di pabrik2, membuat diskusi2 di kampung2, melakukan pemogokan2, melakukan aksi-aksi, membagikan selebaran2 subersiv, membuat pertemuan-pertemuan di kost2 an kumum)...Dengan menggorganisir rakyat miskin, berarti sedang mempersiapakan pemerinathan rakyat miskin...Semakain tinggi kesadaran rakyat miskin, Semakin bersatu rakyat miskin, semakain luas struktur perlawanannnya, makan semakin dekat rakyat berkuasa...
5. Apa elit2 politik dan aktifis (yang udah mirip elit itu) akan dilibatkan? Kayaknya sehh...gak dehh...Karena merekalah, bangsa ini menjadi rusak...Dan mereka harus di tuntut pertanggungjawabann ya ( mungkin di penjara, mungkin di sita hartanya, mungkin di larang untuk berpolitik, mungkin di buang ke luar negeri dll)

BACA ARSIP DI BLOG INI

Komite Persiapan Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia

"GABUNGAN SOLIDARITAS PERJUANGAN BURUH, BEKASI"
" FORUM BURUH LINTAS PABRIK, JAKARTA "
"FNPBI-PRM MEDAN"
" SBBSU SUMATERA UTARA "
"FNPBI-PRM SURABAYA"
"FNPBI INDEPENDEN MOJOKERTO"
"SERIKAT BURUH GARUDA, SUMEDANG"
"FNPBI-PRM SAMARINDA"
"FNPBI-PRM BALIKPAPAN"
" FORUM SOLIDARITAS PERJUANGAN BURUH, BANDUNG "

KPRM-PRD

G S P B