(28/01/10) Tepat seratus hari SBY-Budiono berkuasa senin pagi pukul 08.00 WIB, ratusan buruh di KBN Cakung yang tergabung dalam Aliansi Buruh Kawasan melakukan mimbar bebas. Dalam mimbar bebas tersebut, Jumisih, Koordinator Forum Buruh Lintas Pabrik… Jumisih menyatakan bahwa SBY-Budiono telah gagal sejahterakan rakyat dan layak untuk digulingkan. Menurut Jumisih, tak hanya SBY-Budiono yang mesti disingkirkan dari tampuk kekuasaan namun juga para elit politik yang sebelumnya sempat berkuasa namun juga tunduk pada kepentingan asing. Beberapa kebijakan SBY-Budiono tak pernah berpihak pada buruh seperti kebijakan upah murah, penjualan aset kepada asing.
“Buruh harus berpolitik untuk berkuasa” demikian yang diungkapkan oleh Jumisih, karena elit politik sudah gagal dan tak perlu lagi diberi kepercayaan. Aktivis buruh ini juga menyatakan hormat setinggi-tingginya kepada buruh yang mayoritas perempuan yang berani terlibat dalam aksi unjuk rasa meski banyak sekali halangan dari keluarga, pabrik hingga masyarakat. Menurut Jumisih, perempuan sebagai buruh lebih tertindas, oleh karenanya harus terlibat dalam perjuangan buruh dan rakyat.
Ketidakpercayaan pada SBY-Budiono juga disampaikan oleh Heri dari SBSI 92… Serikat Buruh Seluruh Indonesia’92. Buruh pun perlu menyatukan kekuatannya untuk menyerang rejim yang selama ini menindas. Tanpa persatuan, mustahil buruh akan menang, sebab hanya dengan persatuanlah, buruh akan menang.
Setelah melakukan mimbar bebas, masing-masing organisasi kemudian menuju pusat-pusat kekuasaan di Ibu Kota, tergabung di beberapa front persatuan tingkat nasional.
Berita ini ditulis oleh
Dian Trisnanti
|