Kamis, 02 April 2009

Ayo Sukseskan 5 April : Lawan PHK dan Singkirkan Kekuasaan Elit


Busyet! Tahun 2009 PHK akan lebih dari 3 juta buruh, terutama di manufaktur dan perdagangan. Data menunjukkan, sampai Mei 2009 saja untuk DKI akan lebih dari 250.000 buruh di PHK (200.000 diantaranya adalah buruh kontrak dan harian). Di Bekasi sampai Maret 09 tercatat sudah PHK lebih dari 20.000, belum termasuk buruh kontrak dan harian. Maka berlipat juta lebih banyak rakyat yang tanpa pendapatan (karena sebelumnya sudah jutaan).

Pengusaha (di luar pemerintahan) terus mendesak untuk dapat bantuan lebih besar dari pemerintah (yang juga berisi pengusaha), sehingga dapat modal baru dan kalau PHK TIDAK harus menjalankan kewajiban pesangon sesuai peraturan (padahal semua peraturan sudah menguntungkan pengusaha dan merugikan buruh). Pengusaha juga sibuk mendesak pemerintah segera mengucurkan dana trilyunan untuk urus buruh yang sudah di PHK, biar terkesan ikut membela rakyat yang menganggur, padahal sebenarnya lari dari tanggung jawab.

Kaum buruh tegakkan kepala, kalianlah pemilik sejati setiap keuntungan! Coba hitung berapa keuntungan dari setiap kerjamu yang sudah menjadi kekayaan pengusaha/perusahaan, sekaligus menjadi pendapatan negara. Pasti luar biasa besar, karena setiap kerja buruh selalu menghasilkan barang/jasa dengan nilai tinggi, tapi hanya secuil yang diterima buruh sebagai upah. Setiap jam kerja buruh adalah sumber keuntungan bagi pengusaha dan penguasa. Apalagi kalau kerja buruh dalam beberapa bulan, beberapa tahun, bahkan puluhan tahun, telah besar luar biasa hasil kerja buruh yang tertanam di perusahaan dan di pembangunan negara ini.

Sekarang ketika krisis ekonomi, seenaknya saja penguasa dan pengusaha menjadikan alasan untuk buruh jadi penganggur tanpa pesangon. Seenaknya saja dengan alasan krisis, pemerintah dan partai-partai DPR lepas tangan dari kemiskinan dan kelaparan. Bahkan parpol-parpol itu tanpa rasa bersalah mengumbar janji di pemilu bahwa mereka kalau berkuasa akan segera krisis diselesaikan. Tidak! Rakyat tidak mau dikorbankan dan tidak bisa lagi percaya kepada kaum elit itu. Benar pemicu krisis ekonomi sekarang di Amerika Serikat, akibat salah dan serakahnya pengusaha dan penguasa AS. Tapi akibat krisis dunia sampai ke Indonesia, tidak lepas dari kesalahan dan keserakahan pengusaha dan penguasa Indonesia. Indonesia tidak mandiri, kekayaan berlimbah tapi semua disetor ke asing, kemiskinan rakyat, dan sebagainya hingga krisis ekonomi sekarang, biang keroknya adalah pengusaha dan penguasa (pemerintah bersama DPR/MPR).


Jadi seharusnya, dalam krisis ini bukan rakyat yang harus kehilangan pekerjaan dan pendapatan, tapi pengusaha dan penguasa yang harus menyingkir dan dipenjarakan!!

Kaum buruh tidak menyerah pasrah, karena memang rakyat yang harus urus langsung negara ini. Jika sekarang masih ada buruh yang takut melawan karena resiko PHK dll, sebenarnya sedang terjebak dalam ketidaktahuan. Ketakutan seperti ini selalu memberi kenikmatan dan keuntungan bagi penguasa dan pengusaha. Lihatlah kenyataan, PHK terjadi di mana-mana, dan lebih banyak dialami oleh buruh yang tidak melawan. Banyak serikat buruh yang pimpinanannya selalu bergandeng tangan dengan pengusaha, tapi tetap saja PHK dijalankan (maka singkirkan saja pimpinan serikat buruh sekutu pengusaha dan penguasa, karena akan jadi racun bagi perjuangan buruh).

Perjuangan buruh harus dimajukan lagi. Persatuan dan organisasi buruh itu harus diarahkan untuk memperbesar perlawanan rakyat untuk menghadapi politik pengusaha dan penguasa, dan terus diperluas (sampai kapanpun) hingga pemerintahan kerakyatan berhasil didirikan. Semakin kuat perjuangan buruh dan rakyat, bukan hanya PHK dan upah murah bisa diatasi, bahkan negara pun bisa diubah menjadi pembela sejati rakyat. Negara pembela rakyat seperti ini bukan mimpi kosong. Satu contoh hari ini adalah di Venezuela, kekuatan buruh dan rakyat berhasil mendirikan pemerintahan kerakyatan yang selalu membela kepentingan rakyat dan anti penjajahan ekonomi asing.

Inilah pentingnya Pertemuan Bersama Buruh dan Rakyat di 5 April 2009, yang tinggal beberapa hari lagi. Di tengah pemilu yang jadi ajang musuh rakyat untuk berkonsolidasi, kaum buruh dan rakyat perlu menegaskan kepentingannya sendiri. Pertemuan Bersama Buruh dan Rakyat 5 April ini adalah memontem penting bagi

kaum buruh dan rakyat miskin, pada hari itulah seluruh organisasi-organisasi kerakyatan dari berbagai sektor akan berkumpul untuk membicarakan bagaimana seharusnya pemerintahan yang berpihak pada rakyat miskin. Tanpa persatuan maka sulit untuk menang melawan para elit politik penipu rakyat. ***

SEGERA DAFTARKAN

Keterlibatan Anda dan dapatkan informasi tentang Pertemuan Bersama Buruh dan Rakyat 5 April 2009, pada:

Pusat informasi untuk Bekasi: 1.Kec. Cibitung: 02191336725-Rokhimi (PT Buana), 2.Kec. Cikarang Barat: 085781584956- Ebiet (PT Indofood), 08129898687-Juma (PT Mayora), 081319216833-Rina (PT D&M). 3.Kec. Medan Satria: 081807007447-Saudikin (PT Agel Langgeng), 08159945122-Abdul (PT Mony Saga). 4.Kec. Cikarang Utara: 0811189723-Karya (PT Nissin). 5.Kec. Rawa Lumbu: 081213204471-Pak Juri (PT Mikie)

Pusat Informasi untuk Jakarta: 1.Kec. Kembangan: 02199792184-Mak Arum (PRMJ), 2.Kec. Salemba: 081553082217-Agus (SPI), 3.Kec. Grogol: 081384774003-Beny (PRMJ), 4.Kec. Koja-Tanah Merah: 081804095097-Dian (PRMJ).

Seruan perlawanan ini disampaikan oleh:

Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB), Persatuan Rakyat Miskin Jakarta (PRMJ), Serikat Pengamen Indonesia (SPI), Persatuan Talang Salemba (PATAS), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi – Politik Rakyat Miskin (LMND-PRM), Jaringan Nasional Perempuan Mahardhika (JNPM), dan Persatuan Politik Rakyat Miskin (PPRM).

BACA ARSIP DI BLOG INI

Komite Persiapan Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia

"GABUNGAN SOLIDARITAS PERJUANGAN BURUH, BEKASI"
" FORUM BURUH LINTAS PABRIK, JAKARTA "
"FNPBI-PRM MEDAN"
" SBBSU SUMATERA UTARA "
"FNPBI-PRM SURABAYA"
"FNPBI INDEPENDEN MOJOKERTO"
"SERIKAT BURUH GARUDA, SUMEDANG"
"FNPBI-PRM SAMARINDA"
"FNPBI-PRM BALIKPAPAN"
" FORUM SOLIDARITAS PERJUANGAN BURUH, BANDUNG "

KPRM-PRD

G S P B