KOPERASI KARYAWAN MILIK KARYAWAN !…
Salam solidaritas dan persatuan!
Koperasi di bentuk oleh anggota, dari anggota dan untuk anggota. Begitulah sejatinya, karena sangat jelas penanam modal terbanyak koperasi adalah anggota yang notaben nya adalah karyawan atau buruh bukan manajemen, oleh karena itu seharus nya pemegang kedaulatan tertinggi koperasi adalah karyawan, dalam pengertian karyawanlah yang berhak mengatur AD/ART, membentuk susunan kepengurusan dan lain sebagainya, termasuk juga penentuan mekanisme rapat anggota --hal itu mengacu pada UU No.25 Tahun 1992 yaitu pada pasal 20 ayat 2 poin C—
Namun di koperasi Indofood, kedaulatan anggota tidak terpenuhi, yang terjadi adalah pengurus-pengurus koperasi (yang semuanya adalah bagian dari managemen) mengatur koperasi dengan seenaknya yang pada intinya hanya menguntungkan pengurus dan merugikan anggota, seperti:
(1) Masalah SHU (setiap pengurus koperasi mendapatkan 10 juta per tahun, sementara anggota hanya mendapatkan rata-rata 300 ribu per tahun)
(2) Pajak koperasi yang tidak di setorkan (Total pajak yang tidak di setorkan mencapai 2 Milyard, dan tidak jelas dana ini ke mana)
(3) Laporan keuangan yang mencurigakan (Laporan keungan tahun 2009, terjadi selisih pemasukan dan pengeluaran yang sangat besar, yakni sebesar Rp 6 Milyard, dan tidak jelas selisih sebesar itu digunakan untuk apa)
(4) Birokrasi peminjaman uang yang rumit
(5) Mekanisme rapat anggota tahunan (RAT)
(6) AD/ART Koperasi itu sendiri.
(7) Dan masalah-masalah lainnya
Pada waktu dulu, pengurus SPSI sebagai satu-satunya serikat pekerja maupun sebagai individu anggota koperasi , pernah menanyakan kejanggalan-kejanggalan ini pada pegurus koperasi, namun tidak ada respon yang memuaskan, dan SPSI sendiripun tidak militant untuk membongkar masalah koperasi ini—entah apa masalahnya, sehingga SPSI terkesan membiarkan masalah koperasi--
Salam solidaritas dan persatuan!
Koperasi di bentuk oleh anggota, dari anggota dan untuk anggota. Begitulah sejatinya, karena sangat jelas penanam modal terbanyak koperasi adalah anggota yang notaben nya adalah karyawan atau buruh bukan manajemen, oleh karena itu seharus nya pemegang kedaulatan tertinggi koperasi adalah karyawan, dalam pengertian karyawanlah yang berhak mengatur AD/ART, membentuk susunan kepengurusan dan lain sebagainya, termasuk juga penentuan mekanisme rapat anggota --hal itu mengacu pada UU No.25 Tahun 1992 yaitu pada pasal 20 ayat 2 poin C—
Namun di koperasi Indofood, kedaulatan anggota tidak terpenuhi, yang terjadi adalah pengurus-pengurus koperasi (yang semuanya adalah bagian dari managemen) mengatur koperasi dengan seenaknya yang pada intinya hanya menguntungkan pengurus dan merugikan anggota, seperti:
(1) Masalah SHU (setiap pengurus koperasi mendapatkan 10 juta per tahun, sementara anggota hanya mendapatkan rata-rata 300 ribu per tahun)
(2) Pajak koperasi yang tidak di setorkan (Total pajak yang tidak di setorkan mencapai 2 Milyard, dan tidak jelas dana ini ke mana)
(3) Laporan keuangan yang mencurigakan (Laporan keungan tahun 2009, terjadi selisih pemasukan dan pengeluaran yang sangat besar, yakni sebesar Rp 6 Milyard, dan tidak jelas selisih sebesar itu digunakan untuk apa)
(4) Birokrasi peminjaman uang yang rumit
(5) Mekanisme rapat anggota tahunan (RAT)
(6) AD/ART Koperasi itu sendiri.
(7) Dan masalah-masalah lainnya
Pada waktu dulu, pengurus SPSI sebagai satu-satunya serikat pekerja maupun sebagai individu anggota koperasi , pernah menanyakan kejanggalan-kejanggalan ini pada pegurus koperasi, namun tidak ada respon yang memuaskan, dan SPSI sendiripun tidak militant untuk membongkar masalah koperasi ini—entah apa masalahnya, sehingga SPSI terkesan membiarkan masalah koperasi--
Tahun 2009 tiba-tiba Koperasi Karyawan Pt. Indofood Sukses Makmur Tbk. Berubah nama menjadi Koperasi Mitra Sejahtera Pt. Indofood CBP Sukses Makmur, tanpa melalui mekanisme yang benar, hanya diputuskan oleh pengurus saja, tanpa melibatkan anggota secara luas, bahkan dalam rapat anggota tahunan 2009, para pengurus koperasi tidak mensosialisasikan secara luas kepada anggota, sehingga meyoritas anggota tidak tahu bahwa akan ada rapat umum anggota, sementara orang-orang yang mengikuti rapat umum anggota 2009, jelas-jelas tidak mewakili anggota (1 : 25 orang, dan delegasi haruslah dipilih oleh 25 orang anggota itu, bukan di tunjuk oleh pengurus koperasi)
Dari situasi tersebut maka munculah kawan – kawan yang berani (terutama Anggota GSPB dan Anggota SPSI yang kecewa dengan SPSI) untuk mempelopori dan menindak lanjuti permasalahan koperasi tersebut, yang akhirnya terbentuklah KOMUNITAS PEMERHATI KOPERASI (KPK) , dengan tujuan mendesak kepada pengurus koperasi untuk mengadakan RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA KOPERASI secepat nya dan mengembalikan kedaulatan tertinggi koperasi kepada anggota sepenuhnya, demi manfaat yang sebesar-besarnya untuk anggota.
KPK sendiri sudah berhasil mendapatkan dukungan luas dari kawan – kawan buruh PT Indofood, baik dalam bentuk mengikuti progam KPK itu sendiri atau minimal dukungan dalam bentuk memberikan tanda tangan surat dukungan, yang sudah mencapai 300an tanda tangan adan terus bertambah dari hari ke hari.
Oleh karena itu, melalui selebaran ini, kami GSPB Pt. Indofood CBP Sukses Makmur menyatakan mendukung KOMUNITAS PEMERHATI KOPERASI (KPK), dan menyerukan kepada seluruh buruh dang anggota koperasi untuk bersama-bersama terlibat dalam perjuangan menuntaskan kasus dugaan penyimpangan di koperasi kita ini, karena dengan persatuan dan kekompakan kita, maka kasus koperasi bisa kita menangkan bersama-sama.
Kami juga mengundang kawan-kawan buruh dan anggota koperasi, untuk dapat terlibat dalam salah satu agenda kami mengenai koperasi yaitu RAPAT AKBAR yang akan kami adakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis/11 Maret 2010
Tempat : Depan pintu halaman Pt.Indofood
Jam : 14:30 Wib
Kami menyerukan agar semua buruh dan anggota koperasi, untuk menggunakan baju merah pada hari kamis sebagai symbol keberanian kita, keberanian kaum buruh melawan ketidak adilan, melawan kesewenang- wenangan, melawan segelintir orang yang menindas kaum buruh.
Dari situasi tersebut maka munculah kawan – kawan yang berani (terutama Anggota GSPB dan Anggota SPSI yang kecewa dengan SPSI) untuk mempelopori dan menindak lanjuti permasalahan koperasi tersebut, yang akhirnya terbentuklah KOMUNITAS PEMERHATI KOPERASI (KPK) , dengan tujuan mendesak kepada pengurus koperasi untuk mengadakan RAPAT ANGGOTA LUAR BIASA KOPERASI secepat nya dan mengembalikan kedaulatan tertinggi koperasi kepada anggota sepenuhnya, demi manfaat yang sebesar-besarnya untuk anggota.
KPK sendiri sudah berhasil mendapatkan dukungan luas dari kawan – kawan buruh PT Indofood, baik dalam bentuk mengikuti progam KPK itu sendiri atau minimal dukungan dalam bentuk memberikan tanda tangan surat dukungan, yang sudah mencapai 300an tanda tangan adan terus bertambah dari hari ke hari.
Oleh karena itu, melalui selebaran ini, kami GSPB Pt. Indofood CBP Sukses Makmur menyatakan mendukung KOMUNITAS PEMERHATI KOPERASI (KPK), dan menyerukan kepada seluruh buruh dang anggota koperasi untuk bersama-bersama terlibat dalam perjuangan menuntaskan kasus dugaan penyimpangan di koperasi kita ini, karena dengan persatuan dan kekompakan kita, maka kasus koperasi bisa kita menangkan bersama-sama.
Kami juga mengundang kawan-kawan buruh dan anggota koperasi, untuk dapat terlibat dalam salah satu agenda kami mengenai koperasi yaitu RAPAT AKBAR yang akan kami adakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis/11 Maret 2010
Tempat : Depan pintu halaman Pt.Indofood
Jam : 14:30 Wib
Kami menyerukan agar semua buruh dan anggota koperasi, untuk menggunakan baju merah pada hari kamis sebagai symbol keberanian kita, keberanian kaum buruh melawan ketidak adilan, melawan kesewenang- wenangan, melawan segelintir orang yang menindas kaum buruh.
Seruan ini di keluarkan oleh
PB GSPB PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
Anggota ABM BEKASI (Aliansi Buruh Menggugat Bekasi)
dan anggota KP-PPBI ( Komite Persiapan Pergerakan Perjuangan Buruh Indonesia)
Contact person:
Abdullah (Ebit) : 0858 8586 2351 Ganjar s. : 0857 1063 1791
Mahmudi : 0813 8722 3089 M.Arif susanto : 021 6832 8806
PB GSPB PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
Anggota ABM BEKASI (Aliansi Buruh Menggugat Bekasi)
dan anggota KP-PPBI ( Komite Persiapan Pergerakan Perjuangan Buruh Indonesia)
Contact person:
Abdullah (Ebit) : 0858 8586 2351 Ganjar s. : 0857 1063 1791
Mahmudi : 0813 8722 3089 M.Arif susanto : 021 6832 8806
|