PERJUANGAN TANPA HENTI:
BURUH PT. WRP , HADANG MOBIL PERSOANALIA PT. WRP Buana Corpora
BURUH PT. WRP , HADANG MOBIL PERSOANALIA PT. WRP Buana Corpora
Sudah selama kurang lebih setahun buruh WRP, Medan, yang tergabung dalam PPBI (Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia) memperjuangkan haknya. Ratusan buruh tersebut, pada hari Senin, 23 Agustus, menghadang mobil Pardomoan Manurung, Manager Personalia PT. WRP Buana Corpora saat hendak meninggalkan areal parkir Dinas Ketenagakerjaan Medan.
Ratusan buruh tersebut menuntut agar pengusaha bertanggung jawab atas PHK massal buruh. Ratusan buruh ini telah diPHK setahun lalu karena bersolidaritas terhadap salah satu rekan mereka, Poltak, yang sebelumnya mewakili buruh untuk berunding dengan perusahaan terkait perselisihan antara pihak perusahaan dan buruh. Perselisihan antara Buruh PT. WRP Buana Multicorpora dengan pihak pengusaha yang diwakili oleh Pardomuan Manurung dan Robert Manurung sebagai managemen PT.WRP Buana Multicorpora berawal dari dihilangkannya begitu saja uang jasa bagi 17 orang yang mengundurkan diri tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu. Padahal, selama ini uang jasa tersebut masih diberikan bahkan pada pertengahan February 2009 yang lalu ada karyawan yang mengundurkan diri uang penghargaan tersebut masih diberikan berdasarkan KEPMENNAKER NO.150/2000 Tahun 2000. Penghilangan uang jasa tersebut secara tiba-tiba, dilakukan LANGSUNG Oleh Pardomuan Manurung sejak duduk sebagai personalia excecutive menggantikan personalia yang lama.
Ratusan buruh tersebut menuntut agar pengusaha bertanggung jawab atas PHK massal buruh. Ratusan buruh ini telah diPHK setahun lalu karena bersolidaritas terhadap salah satu rekan mereka, Poltak, yang sebelumnya mewakili buruh untuk berunding dengan perusahaan terkait perselisihan antara pihak perusahaan dan buruh. Perselisihan antara Buruh PT. WRP Buana Multicorpora dengan pihak pengusaha yang diwakili oleh Pardomuan Manurung dan Robert Manurung sebagai managemen PT.WRP Buana Multicorpora berawal dari dihilangkannya begitu saja uang jasa bagi 17 orang yang mengundurkan diri tanpa ada sosialisasi terlebih dahulu. Padahal, selama ini uang jasa tersebut masih diberikan bahkan pada pertengahan February 2009 yang lalu ada karyawan yang mengundurkan diri uang penghargaan tersebut masih diberikan berdasarkan KEPMENNAKER NO.150/2000 Tahun 2000. Penghilangan uang jasa tersebut secara tiba-tiba, dilakukan LANGSUNG Oleh Pardomuan Manurung sejak duduk sebagai personalia excecutive menggantikan personalia yang lama.
PHK terhadap Poltak menimbulkan solidaritas dari buruh-buruh lainnya, yang kemudian dijawab dengan PHK massal oleh pengusaha. Semenjak itu, buruh-buruh PT. WRP tidak pernah berhenti berjuang. Segala cara dilakukan dengan tuntutan supaya pengusaha mempekerjakan mereka kembali atau membayarkan pesangon. Dari, pemblokiran jalan, aksi ke Disnaker Medan, maupun menuntut kepada pemerintah daerah Medan, Sumatera Utara untuk segera bertindak, hingga melakukan aksi di Depnakertrans, Jakarta. Akan tetapi, pengusaha tetap keras kepala dan kepala batu. Sementara pemerintah daerah Sumatera Utara tak segera bertindak.
Perjuangan kawan-kawan buruh PT. WRP, Medan, Sumatera Utara akan terus berlanjut, dan dibutuhkan penyatuan kekuatan seluruh buruh baik di Medan maupun di nasional untuk memenangkan tuntutannya. Sebab, persoalan yang dihadapi buruh PT. WRP juga dialami oleh hampir seluruh buruh di Indonesia. Persoalan yang sama dan musuh yang sama, yakni Kapitalisme dan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan buruh. Perlawanan yang dilakukan secara sendiri-sendiri akan sulit dimenangkan. Karena itu penting untuk saling memberikan solidaritas maupun bekerja bersama-sama dalam menghadapi berbagai persoalan buruh.
Perjuangan kawan-kawan buruh PT. WRP, Medan, Sumatera Utara akan terus berlanjut, dan dibutuhkan penyatuan kekuatan seluruh buruh baik di Medan maupun di nasional untuk memenangkan tuntutannya. Sebab, persoalan yang dihadapi buruh PT. WRP juga dialami oleh hampir seluruh buruh di Indonesia. Persoalan yang sama dan musuh yang sama, yakni Kapitalisme dan pemerintah yang tidak berpihak pada kepentingan buruh. Perlawanan yang dilakukan secara sendiri-sendiri akan sulit dimenangkan. Karena itu penting untuk saling memberikan solidaritas maupun bekerja bersama-sama dalam menghadapi berbagai persoalan buruh.
AYO KAWAN-KAWAN BERIKAN TEKANAN PADA PENGUSAHA, PARDOMAN 081533132186 & KADISNAKER MEDAN 081397376563 & KADISNAKER PROVINSI 08126020039 & GUBERNUR SUMATERA UTARA 0811610880 & MENAKER 0811153580
|