Melawan Lembur Paksa Tak dibayar, FBLP-PPBI PT. Makalot Industrial Diberangus Pengusaha!
Pembrangusan serikat buruh sudah menjadi hal lazim bagi pengusaha dalam menghadapi perlawanan buruh atas ketidakadilan yang mereka terima. Demikian halnya yang terjadi di PT. Makalot Industrial Indonesia, ketika buruh PT. Makalot Industrial Indonesia melawan lembur paksa tidak dibayar yang selama ini terjadi di PT. Makalot Industrial Indonesia.
Langkah –langkah perundingan sebenarnya sudah dilakukan. Beberapa kali pihak Pengurus Pusat Federasi FBLP-PPBI mengajukan perundingan akan tetapi tidak ditanggapi oleh pengusaha. Baru pada Tgl 10 Maret 2011, pihak pengusaha yang diwakili oleh personalia bersedia berunding dengan syarat tidak didampingi oleh pengurus pusat federasi FBLP-PPBI. Akhirnya perundingan berlangsung dan tidak ditemukan kesepakatan terkait penghapusan lembur paksa tanpa bayar. Selanjutnya pihak pengurus pusat federasi FBLP-PPBI kembali mengajukan perundingan pada 21 Maret 2011 namun tidak ditanggapi oleh pengusaha. Menyikapi hal tersebut, federasi FBLP-PPBI melakukan aksi mimbar bebas pada saat jam istirahat di depan pabrik PT. Makalot Industrial Indonesia. Dalam orasi-orasinya, Jumisih, Ketua Federasi FBLP-PPBI menyatakan bahwa lembur paksa tanpa bayar adalah pelanggaran terhadap pasal 77 dan 78 UU Ketenagakerjaan No.13/2003. Pelanggaran tersebut harus dilawan dengan persatuan buruh.
Langkah –langkah perundingan sebenarnya sudah dilakukan. Beberapa kali pihak Pengurus Pusat Federasi FBLP-PPBI mengajukan perundingan akan tetapi tidak ditanggapi oleh pengusaha. Baru pada Tgl 10 Maret 2011, pihak pengusaha yang diwakili oleh personalia bersedia berunding dengan syarat tidak didampingi oleh pengurus pusat federasi FBLP-PPBI. Akhirnya perundingan berlangsung dan tidak ditemukan kesepakatan terkait penghapusan lembur paksa tanpa bayar. Selanjutnya pihak pengurus pusat federasi FBLP-PPBI kembali mengajukan perundingan pada 21 Maret 2011 namun tidak ditanggapi oleh pengusaha. Menyikapi hal tersebut, federasi FBLP-PPBI melakukan aksi mimbar bebas pada saat jam istirahat di depan pabrik PT. Makalot Industrial Indonesia. Dalam orasi-orasinya, Jumisih, Ketua Federasi FBLP-PPBI menyatakan bahwa lembur paksa tanpa bayar adalah pelanggaran terhadap pasal 77 dan 78 UU Ketenagakerjaan No.13/2003. Pelanggaran tersebut harus dilawan dengan persatuan buruh.
Pengusaha memang anti demokrasi, sebagaimana watak kapitalis pada umumnya. Pasca mimbar bebas, pihak pengusaha segera memberhentikan buruh kontrak dengan alasan kontrak habis padahal masa kontrak tersebut tidak jelas karena buruh tidak pernah diberikan salinan dari surat kontrak yang mereka tandantangani. Tidak hanya itu, pengusaha juga melakukan pemaksaan terhadap buruh untuk masuk ke SPTP (Serikat Pekerja Tingkat Pabrik) dengan memaksa mereka menandatangani surat kesediaan masuk ke SPTP.
Berita ini ditulis oleh Dian Septi Trisnanti
Sekretaris FBLP-PPBI
Berita ini ditulis oleh Dian Septi Trisnanti
Sekretaris FBLP-PPBI
|