Komite Persiapan Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia
( KP –PPBI )
Jl.Tebet Timur Dalam VIII P/ No 16, Jakarta Selatan.
Telp/Fax : 021 8298425
Email: kp.ppbi@gmail.com
=============================================================
UPAH TIDAK NAIK, MOGOK ADALAH JAWABAN KAMI!
Politik upah murah menjadi hal lazim yang diterapkan oleh pengusaha dan pemerintah. Maka, tak heran jika pembiaran terhadap upah murah kepada buruh terus terjadi di negeri ini. Demikian halnya yang menimpa buruh-buruh PT. Nissinmas. Upah buruh PT. Nissinmas ditetapkan sebesar Rp 1.084.140 (satu juta delapan puluh empat seratus empat puluh rupiah). Penetapan upah tersebut merupakan upah minimum yang masuk dalam kelompok upah minimum murni, padahal di tahun-tahun sebelumnya pemberlakuan upah minimum di PT.Nissinmas ditetapkan berdasarkan upah minimum kelompok dua.
Tak tinggal diam dengan penetapan upah yang tak layak tersebut, buruh PT.Nissinmas mengajukan perundingan kepada pengusaha. Lima kali perundingan bipartit pun dijalani semenjak Senin, 7 Desember 2009, dan pada Kamis, 21 Januari 2010, perundingan akhirnya tak mencapai kesepakatan dengan pihak pengusaha. Pengusaha, selaku pemilik modal, bersikukuh dengan penetapan upah sebelumnya. Maka, menjadi keyakinan bagi buruh PT. Nissinmas untuk menggalang pemogokan selama tiga hari, dari Tgl 4 Februari, 5 Februari dan 8 Februari 2010.
bisa dipungkiri, pengusaha pasti akan mengukuhkan kepentingannya demi akumulasi modal. Salah satunya adalah menekan biaya produksi dengan memberikan upah murah kepada buruh, dengan dalih efisiensi, produktivitas kerja dan segudang lagi alasan yang menopangnya. Di sisi lain, upah murah tak akan bisa menjamin kehidupan kaum buruh, di tengah harga kebutuhan pokok yang kini sedang merangkak naik. Sementara, rejim SBY-Budiono yang baru seratus hari berkuasa dan sudah bisa kita nilai kepemimpinan SBY lima tahun sebelumnya, selalu mendukung penetapan upah murah melalui dewan pengupahan.
Mustahil mengharapkan pengusaha akan berbaik hati memberikan upah layak bagi buruh sebab itu berarti mengorbankan kepentingannya mengakumulasi modal. Mustahil juga mengharapkan pemerintah SBY-Budiono akan berpihak pada buruh, sebab sudah jelas dari kebijakan-kebijakan sebelumnya selalu berpihak pada kepentingan modal. Memang itu sudah menjadi mahzab elit politik di Indonesia, sehingga siapapun elit yang berkuasa pasti berpihak pada pemodal, dari era Orde Baru, Megawati, hingga SBY-Budiono.
Oleh sebab itu, menjadi jalan satu-satunya bagi kaum buruh untuk melawan penindasan dari perlawanan di tingkat pabrik, kota, hingga nasional. Pemogokan yang dilakukan oleh buruh transportasi JITC maupun buruh PT.Nissinmas dan buruh-buruh lainnya di berbagai daerah harus didukung seluas-luasnya dan disatukan dalam bentuk alat persatuan nasional. Penyatuan dan perluasan gelombang perlawanan tersebut dalam satu alat persatuan nasional akan menambah energi serangan kita kepada rejim berkuasa dan elit-elit politik yang kini asik berebut kue kekuasaan. Tak bisa tidak. Genderang perlawanan harus terus ditabuh.
Berlandaskan pada situasi di atas, KP-PPBI (Komite Persiapan- Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia) menyatakan:
1. Mendukung dan memberikan solidaritas sebesar-besarnya kepada aksi pemogokan kawan-kawan buruh PT. Nissinmas
2. Kepada pengusaha agar segera menaikkan upah dan hak-hak buruh PT.Nissinmas lainnya sekarang!
3. Kepada seluruh organisasi buruh, dan rakyat untuk memberikan solidaritas kepada pemogokan buruh PT. Nissinmas. Solidaritas bisa diberikan ke Rohis 081218946778 dan Sanik 081385147867
4. Kepada seluruh organisasi buruh dan rakyat untuk membentuk alat persatuan nasional yang merupakan embrio pemerintahan bersih, demokratis dan independen yang akan menggulingkan pemerintahan SBY-BD dan menggantikannya dengan pemerintahan bersih, demokratis dan independen
Lawan Rezim Pro Modal SBY-Boediono, Tinggalkan Elit Politik !
Bentuk Pemerintahan Persatuan Rakyat !
Jakarta, 2 Februari 2010
Koordinator Umum
Sulaeman
Koordinator Divisi Penyatuan Politik
Budi Wardoyo
|